Selasa 18 Mar 2014 16:51 WIB

Dugaan Suap Mantan Petinggi FIFA di Piala Dunia 2022

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Citra Listya Rini
FIFA
Foto: Reuters
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kecurigaan terkait praktik korupsi dan suap terkait penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 terus berlanjut. Harian terkemuka asal Inggris, The Telegraph, dalam laporan utamanya, Senin (17/3) waktu setempat, menyebut, mantan petinggi FIFA, Jack Warner, menerima dana jutaan pound lantaran meloloskan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Warner merupakan mantan wakil Presiden FIFA sekaligus sebagai salah satu anggota komite eksekutif FIFA. Warner, yang merupakan mantan Presiden CONCACAF itu, termasuk dalam 22 orang anggota komite eksekutif FIFA yang menunjuk Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022. 

Namun, isu miring terkait pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 itu terus berlanjut, terlebih dengan adanya bukti baru dugaan korupsi dan suap di pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Warner disebut-sebut menerima dana sebesar 1,2 juta pound dari perusahan milik Mohammed Bin Hammam, Kemco, beberapa pekan setelah FIFA mengumumkan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022, tepatnya pada awal 2011. 

Hamam merupakan salah satu anggota komite eksekutif FIFA yang mewakili Qatar. Dana sebesar 1,2 juta pounds ini juga termasuk aliran dana terhadap anak tertua Warner, Daryan Warner, sebesar 450 ribu pounds dan kepada salah satu karyawan Warner sebesar 240 ribu pounds.

Dugaan suap ini diperkuat permintaan dana dari salah satu perusahan Warner, Jamad, terhadap Kemco pada Desember 2010, dua pekan setelah Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Dalam dokumen permintaan dana tersebut, dana itu merupakan kompensasi yang digunakan untuk keperluan administrasi antara kedua perusahan tersebut dalam rentang waktu dari 2005 hingga 2010.

Dana ini mengalir ke rekening perusahan Warner yang ada di Cayman Island dan New York, Amerika Serikat. Aliran dana ini membuat Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat melakukan investigasi terhadap kemungkinan terjadinya korupsi. Fokus utama FBI adalah transaksi dan aliran dana yang terjadi di salah satu perusahan Warner yang berbasis di Miami.

''Pembayaran ini harus diinvestigasi. Piala Dunia adalah salah satu momen terpenting di dunia sepak bola dan kami harus yakin, penunjukan tuan rumah Piala Dunia harus didasari oleh alasan yang tepat. Masih banyak hal yang harus diluruskan terkait aliran dana itu,'' kata sumber yang dikutip oleh The Telegraph.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement