Selasa 18 Mar 2014 16:52 WIB

Tender Penerbangan Harus Mensyaratkan 'Zero Delay'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Maman Sudiaman
Pesawat Garuda Boeng 767-A300 yang mengangkut jamaah haji.
Foto: Antara/Ampelsa
Pesawat Garuda Boeng 767-A300 yang mengangkut jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tender maskapai penerbangan haji yang sedang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) disambut baik penggiat haji Indonesia. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) berharap tender penerbangan haji tahun ini akan meningkatkan performa penerbangan haji tahun ini.

Ketua IPHI, Parni Hadi berharap tender penerbangan haji ini tidak hanya mensyaratkan biaya transportasi yang lebih murah, akan tetapi kualitas layanan. Termasuk, kata dia, mensyaratkan 'zero delay'. "Zero delay ini penting, karena ini yang sering menjadi masalah di penerbangan haji," ujar Parni kepada ROL, Selasa (18/3).

Ia memandang, selama ini dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudi Airlines telah melayani penerbangan haji sudah cukup baik. Akan tetapi kekurangannya adalah ketepatan waktu yang masih sering bermasalah. Karenanya IPHI memandang inisiatif tender penerbangan haji ini bisa jadi solusi meminimalisir atau bahkan menghilangkan potensi delay penerbangan.

"Asal proses tender ini fair dan kompetitif. Saya yakin zero delay itu bisa terwujud," tuturnya. Parni juga menyaratkan perlunya maskapai menambah fasilitas pemahaman penerbangan kepada jamaah sebelum pesawat lepas landas. Ini dikarenakan survei yang pernah didapat IPHI hanya 30 persen jamaah haji yang pernah naik pesawat terbang.

Sedangkan, lanjut dia, 70 persen jamaah yang lain masih banyak yang kurang paham sama sekali layanan dan fasilitas penerbangan di atas pesawat. "Harus dipahami setiap maskapai yang ikut tender sebagian besar jamaah haji Indonesia dari daerah dengan pemahaman penerbangan yang minim,' terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement