REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Pendidikan Politik Solusi Pemuda Indonesia (SPI) Ramadhan Isa menilai, keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memecat Jumhur Hidayat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPTKI) diilai sebagai langkah yang cepat dan tepat.
“Sikap Jumhur yang tiba-tiba langsung menjadi partisan partai oposisi, saya kira tindakan yang diambil seorang SBY cepat dan sangat tepa,” kata pria yang akrab disapa Dhani tersebut, Selasa (18/3).
Sementara itu, pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, pemberitaan yang beredar tentang pemberhentian Jumhur oleh SBY sudah bisa diterka dengan mudah.
“Sejak sawal saya melihat, komunikasi politik yang dilakukan Jumhur sudah tidak tepat dan salah sasaran. Apa yang dilakukan Jumhur tidak pas secara etika. Mungkin Jumhur ingin memanfaatkan kebaikan SBY, tetapi SBY ternyata tegas terhadap dirinya” ujar Hendri.
Hendri mengatakan, prospek Jumhur di PDIP pun sebenarnya sangat tidak jelas. Menurutnya PDIP belum tentu juga akan menang pada Pemilu 2014 ini. “Saya rasa PDIP belum tentu menang, kok. Lagi pula, saya rasa PDIP akan lebih mengutamakan kader yang sudah berjuang bersama dalam waktu lama, bukan yang ‘mendadak PDIP,” katanya.