Selasa 18 Mar 2014 17:38 WIB

Ical Janjikan Pendidikan dan Kesehatan Gratis, Mungkinkah Terealisasi?

Rep: bambang noroyono/ Red: Taufik Rachman
Aburizal Bakrie memberikan sambutan HUT GOLKAR KE-49 DI SURABAYA
Foto: Antara Foto/ M RISYAL HIDAYA
Aburizal Bakrie memberikan sambutan HUT GOLKAR KE-49 DI SURABAYA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Negara harus menjamin dua hal penting dalam pembangunan Indonesia. Juru Kampanye Partai Golkar Abu Rizal Bakrie (Ical) mengatakan, dua hal tersebut, pendidikan dan kesehatan. Kata dia, dua hal itu, adalah tolok ukur utama kesejahteraan masyarakat.

"Negara punya kewajiban membuat kebijakan gratis untuk menjamin pendidikan dan kesehatan," kata Ical, dalam orasi politik Partai Golkar putaran ke-3 kampanye partai Golkar di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/3). Kata dia, partai Golkar akan menjamin dua hal penting itu jika berhasil menang dalam pemilu 2014.

Ical mengatakan, saat ini ada sekira 84 juta penduduk miskin yang ditanggung negara. Tapi, pemerintah belum tegas akan regulasi pendidikan dan kesehatan gratis. Untuk itu partai Golkar perlu hadir untuk mempertegas pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.

Ical tidak menjelaskan mekanisme menggratiskan pendidikan dan kesehatan itu. Tapi, kata dia, pendidikan dan kesehatan gratis adalah platform politik yang ditawarkan partainya itu. "Apakah anda ingin agar anak-anak bisa sekolah? Apakah anda ingin terjamin kesehatannya?," tanya dia, kepada ratusan simpatisan partai.

Masyarakat yang hadir dalam kampanye tersebut, tentunya mengiyakan pertanyaan itu. Dan Ical menyambut ungkapan 'iya' itu dengan, mengajak masyarakat memilih partai Golkar dalam pemilihan legislatif 9 April nanti. "Jika partai Golkar menang, pendidikan harus gratis sampai jenjang SMA," ujar dia.

Ical pun menambahkan janji politik untuk menggratiskan biaya kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia. Kata dia, hukum akan ditegakkan terhadap rumah sakit yang menolak pasien miskin. "Partai Golkar, tentu tidak ingin lagi mendengar pasien yang diusir rumah sakit karena tidak punya uang," sambung dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement