REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- HM Thamrin Noor akan segera dilantik menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar daerah pemilihan Kalimantan Tengah menggantikan Chairun Nisa yang kini tersangkut kasus hukum.
"Surat dari DPP Partai Golkar sudah kami terima, jadi tinggal menunggu jadwal pelantikan dari DPR RI," kata Ketua DPC Partai Golkar Kotawaringin Timur H Supriadi di Sampit, Selasa.
Chairun Nisa kini merikuk di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi karena terbelit kasus dugaan suap terhadap Akil Mochtar saat menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi yang ketika itu menangani sengketa pemilukada Kabupaten Gunung Mas.
Selain Chairun Nisa dan Akil, dalam kasus itu KPK juga menahan Bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan dua orang lainnya yang juga diduga terlibat kasus suap itu.
Atas kasus itu, Chairun Nisa dituntut 7 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan penjara. Sedangkan secara internal partai, dia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Sementara itu, Thamrin mengaku sudah mendapat informasi tersebut. Dia menyatakan siap untuk menjalankan amanah tersebut meski masa tugasnya hanya tersisa sekitar tujuh bulan.
"Suratnya sudah ditandatangani pak Aburizal Bakrie, jadi tinggal menunggu panggilan pelantikan yang nanti akan dijadwalkan DPR," kata Thamrin yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Kotawaringin Timur.
Thamrin merupakan politisi senior Kalteng, khususnya di Kotawaringin Timur. Selain pernah duduk sebagai anggota DPRD di kabupaten itu selama dua periode dan sempat dipercaya menjadi ketua dewan, Thamrin juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kotawaringin Timur.
Politikus yang belakangan lebih banyak terjun ke dunia pendidikan dan dipercaya sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sampit ini dikenal sebagai sosok yang tegas dan kritis sehingga menjadi tokoh yang disegani.
"Saya akan berusaha maksimal dalam menjalankan tugas setelah dilantik nanti. Saya juga akan memperjuangkan ARB (Aburizal Bakrie) menjadi presiden dalam pemilihan presiden nanti," kata Thamrin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika