REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai politik (parpol) Islam masih wait and see dalam menentukan calon presiden pada Pilpres 2014. Pengamat komunikasi politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Iman Mukhroman, berpendapat semestinya parpol Islam segera menetapkan sosok capres yang akan diusung.
Iman beralasan, langkah ini diperlukan untuk mengimbangi keopuleran capres Jokowi yang diusung PDI Perjuangan. "Idealnya parpol Islam mulai urun rembug untuk membentuk aliansi strategis menuju koalisi pencapresan," kata Iman di Jakarta, Rabu (19/3).
PKS dan PAN, kata dia, bisa memunculkan sejumlah nama seperti Hidayat Nurwahid-Hatta Rajasa atau Hatta Rajasa-Ahmad Heryawan. PKB, PPP, dan PBB bisa mengangkat Mahfud MD-Rhoma Irama atau Yusril Ihza Mahendra-Khofifah Indar Parawansa.
Meski dirasa sulit, Iman menuturkan akan lebih efektif lagi jika PKS, PAN, PKB, PPP, dan PBB bisa bergabung dan berani mengusung satu pasangan. Tentu, pasangan yang dipilih bisa menandingi Jokowi. Menurut dia, yang paling prospektif bisa Hatta-Heryawan, Nurwahid-Yusril, Hatta-Mahfud, atau Heryawan-Khofifah.
"Pasca Pemilu 9 april nanti baru akan terlihat polarisasi sesungguhnya capres parpol Islam dan bisa jadi terulang kekuatan poros parpol Islam," kata Iman.