REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat Indonesia akan menggencarkan promosi produk-produk dana pihak ketiga (DPK) ritel atau tabungan menyusul target pertumbuhan DPK ritel sekitar 30 persen pada tahun ini mencapai Rp 3,5 triliun.
"Program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR) akan terus kami lanjutkan. Kami juga akan meluncurkan produk-produk tabungan baru, seperti Tabungan Muamalat Terencana," kata Direktur Ritel Bank Muamalat Indonesia Adrian A Gunadi di Jakarta, Rabu (19/3).
Bank Muamalat, lanjut Adrian, juga akan menambah jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) dan peluncuran ulang program mobile banking pada tahun 2014 untuk meningkatkan volume transaksi nasabah. Adrian mengatakan bahwa penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia pada bulan Maret 2014 sebesar 7,5 persen berdampak pada persaingan penghimpunan DPK Bank Muamalat.
"Pasti biaya pengumpulan dan akan lebih mahal dengan BI rate itu. Kami melihat beberapa bank syariah menetapkan bagi hasil deposito di equivalen 9,5 persen hingga 10 persen," katanya.
Biaya promosi Bank Muamalat berupa pemberian hadiah kepada nasabah melalui program Muamalat Berbagi Rezeki itu, menurut Adrian, sekitar 3 persen dari total biaya pengumpulan dana pihak ketiga. "Biaya pengumpulan dana pihak ketiga sebesar 3 persen itu kami rasa masih murah karena di bawah BI rate sebesar 7,5 persen," ujarnya.
Adrian menambahkan bahwa Bank Muamalat menargetkan pendapatan dari jasa-jasa bank (fee based) pada tahun 2014 mencapai Rp44 miliar atau dua kali lipat dari perolehan fee based pada tahun 2013. "Fee based itu kanal terbesarnya atau 50 persen dari ATM, lalu dari internet banking dan mobile banking," katanya.