REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel mengatakan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas pemboman patroli negara Yahudi itu di wilayah utara. Ia memperingatkan, pemerintah Suriah akan membayar mahal atas insiden tersebut.
Moshe Yaalon berkomentar pada Rabu (19/3), sehari setelah bom pinggir jalan meledak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Insiden menyebabkan empat tentara Israel terluka. Angkatan udara Israel merespon 12 jam kemudian, dengan membom sasaran militer Suriah.
"Kami melihat rezim al-Assad bertanggung jawab atas apa yang terjadi di bawah wewenangnya, dan jika terus bekerja sama dengan unsur-unsur teror yang berusaha mencelakai Israel, kami akan membuatnya membayar mahal ini," kata Yaalon seperti dilansir Aljazeera.
Pasukan Suriah selama ini didukung oleh pejuang Hizbullah melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan Assad. Gerakan Syiah Lebanon itu selama ini kuat berjuang melawan Israel dalam perang 2006.
Yaalon mengatakan, Israel tak akan berkompromi dengan pelanggaran kedaulatan atau serangan terhadap tentara atau negaranya.
Mereka bertekad akan bereaksi dengan kekuatan terhadap setiap orang yang bertindak melawan. "Siapa pun yang mencoba untuk menyakiti kami akan menerima akibatnya sendiri," kata Yaalon.