Rabu 19 Mar 2014 20:29 WIB

Polisi Usut Kemungkinkan AKBP Pamuji Bunuh Diri

Rep: gilang akbar prambadi/ Red: Taufik Rachman
Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Meski sudah mengamankan seorang polisi berpangkat Brigadir, ternyata penembakan kepada AKBP Pamudji Selasa (18/3) malam belum menunjukan adanya tersangka. Brigadir Susanto yang diuga kuat membunuh komandannya di Mapolda Metro Jaya itu masih diperiksa.

 

Bahkan, ada dugaan jika Pamudji sendirilah yang mengakhiri nyawanya sendiri. Mabes Polri pun sudah menerima laporan tersebut.

 

Diperoleh informasi, senjata yang ditembakan ke kepala Pamudji memang miik Susanto. Akan tetapi diduga mendiang sendiri yang merebut senjata itu dari tangan Susanto sebelum penembakan.

 

“Kami akan periksa terus lebih dalam dari semua informasi yang ada, apakah senjata itu yang pegang mendiang atau terduga,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brgijen Boy Rafli Amar di Jakarta Rabu (19/3).

 

Ia mengatakan, meski saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan, saat ini Polri masih melakukan pemeriksaan. Bidpropam Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman, pasalnya saat itu tidak ada saksi yang jelas melihat perbuatan Susanto. “Tidak ada saksi, untuk itu pemeriksaan terus dilakukan untuk mendalami apa yang terjadi,” ujar dia.

 

Dalam pemeriksaan ini, penyidik juga mengorek rekam jejak hubungan antara almarhum dengan Susanto. Apakah ada unsur sentimentil yang bisa menjadi dasar dari perbuatan Susanto membunuh atasannya sendiri.“Kesimpulan apapun belum bisa diambil, oleh karenya masih menunggu hasil pemeriksaan,” kata jenderal bintang satu ini.

 

Sebelumnya, Pamudji yang merupakan Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Polda Metro Jaya ditembak mati Susanto, bawahannya karena menegur. Susanto ditegur oleh Pamudji karena tidak berseragam saat melaksanakan piket malam.

 

Penembakan ini sendiri berlangsung pukul 21.30 WIB saat Mapolda Metro Jaya tengah melaksanakan pisah sambut Kapolda baru Irjen Dwi Prayitno dari Irjen Putut Eko Bayuseno. Susanto kemudian diamankan oleh Provost dengan bukti satu pucuk senjata api. Sedangkan almarhum disemayamkan di Cijantung, Jakarta Timur.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement