Rabu 19 Mar 2014 22:45 WIB

Sitara Imtiaza, Hafal Alquran Perkuat Cinta pada Orang Tua

Rep: Hanan Putra/ Red: Agung Sasongko
Ratusan anak yatim dan dhuafa membaca Alquran usai berdoa bersama.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan anak yatim dan dhuafa membaca Alquran usai berdoa bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Seorang anak tentu ingin berbakti kepada kedua orang tua mereka. Biasanya, anak-anak akan mudah tersentuh jika dihadapkan pada hal-hal yang membangkitkan kecintaan mereka kepada kedua orang tuanya.

Itulah salah satu "jurus" bagi para pendidik tahfidz Alquran dalam memberikan motivasi kepada anak-anak dalam menghafal Alquran. Seperti halnya motivasi dari seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Insan Cendekia Payakumbuh Sumatera Barat, Sitara Imtiaza.

Dengan mantap, gadis belia yang kini duduk di bangku kelas tiga SMP ini mengatakan motivasinya menghafal Alquran untuk memberikan syafaat bagi orang tuanya kelak di Hari Kiamat.

"Kan ada hadisnya, nanti di akhirat orang tua kita akan diberikan mahkota yang terangnya lebih terang dari matahari. Jadi kita bisa menolong orang tua dan keluarga kita nanti disana," tutur gadis belia yang akrab disama Tara kepada Republika via telepon, Rabu (19/3).

Saat ini, Tara sudah merampungkan hafalan Qurannya sebanyak 10 juz. Ia tak ingin terburu-buru untuk segera mengkhatamkan Alquran. Menurutnya, lebih baik mantap dan dhabit (hafalan yang kuat) dibanding asal selesai namun hafalannya lemah.

Setiap hari, seminimalnya ia mengahafal setengah halaman Alquran. Disamping itu, ia juga memurajaah (mengulang hafalannya) sebanyak 1/4 halaman. Begitulah setiap hari yang ia jalani semenjak kelas empat Sekolah Dasar. "Udah biasa menghafal. Jadi kalau tiba-tiba tidak menghafal karena ujian, rasanya aneh. Terus hafalannya jadi nyangkut-nyangkut," ujarnya.

Terkadang, ada saat-saat membosankan menghampiri Tara. Sebagai gadis remaja yang cepat bosan, ia terkadang merasa bosan dengan hafalannya. Jika sudah sampai demikian, ia mencoba melawan rasa bosannya dengan membaca Alquran. "Kalau sudah bosan begitu, biasanya dibaca aja. Nanti lama-lama bosannya hilang sendiri," ujarnya.

Di Keluarga Tara sudah dibiasakan oleh orang tuanya menghafal Alquran sedari dini. Gadis tiga orang bersaudara tersebut selalu dilatih orang tua mereka untuk menghafal Alquran. "Ada adik saya yang masih kecil. Sekarang baru menghafal juz 30," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement