REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad bin Hilli Rabu malam membantah laporan-laporan pers yang mengklaim ia mengatakan sengketa antara negara-negara Teluk Arab akan dimasukkan dalam agenda pertemuan puncak Arab, di Kuwait 25-26 Maret.
"Beberapa media telah melaporkan bahwa sengketa Teluk akan dibahas (selama KTT Arab) dan ini tidak benar," kata bin Hilli dalam satu pernyataan.
"Dewan Kerja sama Teluk (GCC) mampu menangani setiap sengketa atau kesalahpahaman antara anggotanya dalam kerangka mekanisme dan kebijaksanaan para pemimpinnya," katanya.
Bin Hilli menambahkan bahwa GCC "telah menjadi satu lembaga Arab yang solid dan merupakan tambahan penting tidak hanya untuk anggotanya, tetapi untuk ... Liga Arab."
Dia berharap sengketa di Teluk akan diselesaikan segera.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Araby menekankan, selama pertemuan dengan pemimpin redaksi Senin lalu, bahwa sengketa Teluk tidak akan dimasukkan dalam agenda pertemuan puncak Arab, dan bahwa itu adalah urusan Teluk.