REPUBLIKA.CO.ID, Ormas Islam tak meninggalkan mualaf begitu saja setelah mereka akhirnya menganut Islam. Hidayatullah melalui Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menguatkan mereka melalui pemberdayaan.
BMH saat ini berusaha melakukan konversi ternak pada mualaf yang ada di Tengger, Jawa Timur. Mereka mengganti babi menjadi kambing.
Sudah ada sekitar 1.800 mualaf di sana. “Sayangnya, meski mereka telah memeluk Islam, tetapi masih beternak babi sebagai mata pencaharian,” ungkap Kepala Divisi Penghimpunan BMH Tri Winarno.
Ia menjelaskan, kemampuan warga Tengger beternak merupakan potensi besar dan perlu diarahkan ke jalur yang benar.
Tri mengatakan, babi adalah jenis hewan yang diharamkan bagi Muslim. Sementara itu, tidak sedikit dari mereka masih memelihara babi sebagai penopang hidup. Bahkan, beternak babi menjadi satu-satunya sumber ekonomi. Karena itu, jelas Tri, BMH mencetuskan program konversi ternak. “Babi kami ganti dengan kambing,” katanya.
Dengan beternak kambing, jelas Tri, insya Allah rezeki yang diperoleh para mualaf di Tengger lebih berkah. Untuk melengkapi tekadnya, BMH membantu menghimpun donasi.
Dana yang terkumpul kemudian dibelikan kambing dan dihibahkan kepada mualaf di Tengger. Mereka mengembangbiakkan kambing sebagai ganti babi. “Target kami seribu mualaf bisa mendapatkan hibah ini,” kata Tri.
Ia mengungkapkan, satu keluarga mualaf miskin nantinya memperoleh satu ekor kambing indukan dan lima ekor kambing betina. Kambing ternak ini kelak dapat dijual untuk berbagai keperluan. Di antaranya, guna memenuhi kebutuhan katering, akikah, dan sebagai hewan kurban saat Idul Adha.
Tri mengaku, konversi ternak di Tengger merupakan yang pertama. Ia berharap, setelah sukses di Tengger program ini berlaku di daerah lain secara nasional. “Untuk sekarang, kami memang baru fokus di Tengger,” katanya. Nantinya, daerah lain bisa mencontoh apa yang dilakukan dalam pemberdayaan ekonomi mualaf ini.