REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepercayaan para wajib pajak membayarkan kewajbannya melalui Bank DKI masih tinggi. Kondisi ini mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI itu untuk terus meningkatkan layanannya.
Salah satu upaya itu adalah mempertahankan Bank DKI sebagai bank yang cepat dan mudah dalam pembayaran pajak."Kita dikenal sebagai tempat yang digemari wajib pajak. Sekitar 96 persen wajib pajak mempercayai Bank DKI, " ucap Dirut Bank DKI, Eko Budiwiyono kepada ROL, Kamis (20/3).
Itu sebabnya, Bank DKI akan memperluas cabang dan outlet. Saat ini misalnya, cabang Bank DKI di seluruh kecamatan sudah banyak. Begitu pula jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) yang rencananya akan ditingkatkan menjadi 528 ATM baik di Jabodetabek maupun di luar Jabodetabek.
Pulau Seribu yang menjadi bagian dari wilayah DKI Jakarta juga menjadi sasaran pengembangan layanan Bank DKI. Karena prinsipnya, sebagai bank masyarakat DKI, tentu harus melayani dimanapun." Kecualia Bank DKI saja yang memiliki outlet di Pulau Seribu, bank lain tak ada yang mau," kata dia.