Kamis 20 Mar 2014 11:32 WIB

Penembakan di Polda Metro, Polisi Cari Satu Anak Peluru

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Hazliansyah
 Iringan jenazah Kepala Detasemen Markas (Denma) AKBP Pamudji yang hendak disemayamkan di rumah duka di Jalan Kamboja, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (19/3). (Republika/Yasin Habibi)
Iringan jenazah Kepala Detasemen Markas (Denma) AKBP Pamudji yang hendak disemayamkan di rumah duka di Jalan Kamboja, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (19/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya masih terus melakukan pengembangan dan olah lokasi kejadian terkait tewasnya AKBP Pamudji, Selasa (19/3) sekitar pukul 21.50 WIB.

Pamudji tewas setelah diduga ditembak oleh anak buahnya sendiri, Brigadir S di Kantor Kayanma Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, penyidik menemukan dua selongsong peluru dari dua tembakan. "Tapi kita temukan baru satu peluru," kata dia, Kamis (20/3).

Menurut Rikwanto, senjata milik Brigadir S yang dinilai untuk melakukan penembakan terhadap AKBP Pamudji berisi lima peluru. Senjata tersebut kini tersisa tiga peluru. 

Saksi menjelaskan, senjata berjenis Revolver tersebut berada di dekat AKBP Pamudji ketika korban ditemukan tewas. Olah lokasi kejadian tetap dilakukan untuk mencari anak peluru yang lain. 

"Akan terus dilakukan sampai penyidik cukup," kata dia. 

Sementara, satu anak peluru satu di temukan di dalam dinding sekitar 3 meter dari korban.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement