Kamis 20 Mar 2014 16:19 WIB

IASB Kikis Perbedaan Ekonomi Syariah-Konvensional

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Djibril Muhammad
Syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- The International Accounting Standards Board (IASB) akan menggelar pembicaraan dengan bank di Timur Tengah dan Asia. Langkah ini dilakukan untuk menjembatani perbedaan praktik keuangan antara perbankan syariah dan konvensional.

Seperti dikutip Reuters, Rabu (19/3), lahkah IASB itu untuk menyelaraskan metode memperbesar keuntungan. IASB dikenal sebagai badan yang mengeluarkan Laporan Standar Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standars).

Laporan ini digunakan di hampir 100 negara khususnya yang menjadi pusat keuangan syariah dunia seperti Arab Saudi dan Malaysia. Fokus dari standar keuangan konvensional memang berbeda dengan syariah. Sehingga timbul perbedaan pendapat terkait bagaimana konvensional menerapkan perbankan syariah, di mana bunga dan spekulasi moneter dilarang.

Untuk mengatasi itu, IASB mendirikan kelompok konsultasi keuangan Islam. Kelompok ini fokus ke beberapa hal dan meminta pendapat dari industri untuk memutuskan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya.