Kamis 20 Mar 2014 17:09 WIB

Walhi: Banjir KBU karena Dibuat Lahan Komersial

Rep: C30/Mas Alamil Huda/ Red: Djibril Muhammad
Walhi Kalimantan Selatan
Walhi Kalimantan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang menerjang Kota Bandung beberapa hari terakhir dinilai sebagai akibat dari semakin menyempitnya daerah resapan di Kawasan Bandung Utara (KBU). Akibatnya, air yang tidak terserap dengan sempurna itu meluap sampai mengakibatkan banjir bandang di kawasan kota.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Dadan Ramdan mengatakan, di KBU daerah resapan semakin kritisnya. Hutan yang dulunya alami dan asri, kini telah berubah menjadi hotel, apartemen, dan sarana komersial yang lain.

Pun demikian, kata dia, daerah yang awalnya sebagai lahan konservasi tidak dapat menyerap air secara baik. "Saat air semakin banyak dan tidak terserap, air akan mengalir ke jalan," kata Dadan di Bandung, Kamis (20/3).

Keadaan ini, lanjut dia, semakin diperparah dengan drainase di Kota Bandung yang buruk. Drainase yang ada saat ini mengalami penyempitan yang cukup signifikan. Hal itu dikarenakan terjadinya sedimentasi dan penyumbatan yang disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan.

Akibatnya, tambah Dadan, luapan air di beberapa anak sungai tidak bisa terkontrol. Oleh karena itu, harus ada perbaikan pada sistem drainase yang ada. Sekaligus proses edukasi dan penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement