REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, pembentukan kawasan segi tiga pertumbuhan ekonomi antara NTT-Timor Leste-Northern Territory, sangat diperlukan karena diyakini mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang.
"Pemerintah NTT menyadari bahwa menjadikan daerah ini sebagai kawasan lintas negara dalam program segi tiga pertumbuhan ekonomi akan sangat mendukung geliat ekonomi masyarakat," kata Lebu Raya, di Kupang, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu, pada pembukaan seminar nasional peluang Pengembangan Kawasan Segi Tiga Pertumbuhan Ekonomi antara Nusa Tenggara Timur - Timor Leste - Northern Territory (Australia), yang digelar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lebu Raya mengatakan, program kerja sama ini perlu dicermati dengan kajian secara mendalam oleh semua kalangan atau perlu dilakukan studi komprehensif multidisipliner.
Dia mengatakan, yang tidak kalah pentingnya dengan program ini adalah mengantisipasi prospek dan peluang bisnis sangat besar, sehingga NTT tidak saja akan menjadi pintu masuk utama investasi dan bisnis dengan Northern Territory dan Timor Leste, tetapi menjadi pusat perdagangan, industri, pariwisata dan jasa keuangan internasional.
Selain itu yang perlu dipikirkan adalah sektor perhubungan yang menghubungkan ketiga wilayah ini dengan mengembangkan penerbangan Kupang-Dili-Darwin, katanya.
Lebu Raya juga meminta pemerintah pusat untuk memberikan kebijakan khusus dalam kaitan dengan kerja sama ini.
Kebijakan khusus ini perlu diberikan, bukan karena strategisnya lokasi, melainkan karena investor sendiri menyadari adanya posisi yang menguntungkan dari NTT dan menjadikan daerah ini sebagai gerbang perdagangan di selatan Indonesia.
Dia yakin dengan pemberian kebijakan khusus tersebut, maka gairah berinvestasi di NTT akan meningkat pesat dan berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).