Jumat 21 Mar 2014 04:40 WIB

PM: Pakistan Takkan Kirim Tentara ke Negara Lain

Perdana menteri Pakistan terpilih, Nawaz Sharif.
Foto: dnd.com.pk
Perdana menteri Pakistan terpilih, Nawaz Sharif.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Kamis, mengatakan Pakistan takkan mengirim tentaranya ke negara lain.

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah spekulasi di media bahwa Pakistan telah mengubah kebijakannya mengenai Suriah dan mungkin mengirim tentara ke Arab Saudi untuk mendukung oposisi Suriah.

Laporan tersebut muncul setelah serangkaian kunjungan baru-baru ini ke Pakistan oleh beberapa pemimpin senior Arab Saudi.

Kunjungan saat ini oleh Raja Bahrain ke Islamabad sekali lagi memicu spekulasi bahwa negara Asia Selatan tersebut dapat memperluas kerja sama militer ke Bahrain sebab Kerajaan Teluk itu juga sedang memerangi oposisi.

Oposisi utama Partai Rakyat Pakistan juga telah mengupayakan debat mengenai kebijakan luar negeri pemerintah setelah Arab Saudi memberi hadiah 1,5 miliar dolar AS buat Pakistan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Oposisi menuduh Pemerintah Perdana Menteri Nawaz Sharif mungkin telah mengubah kebijakan mengenai Suriah.

Perdana Menteri Nawaz Sharif sendiri membantah semua spekulasi itu ketika ia ditanya oleh wartawan di Kabupaten Mianwali Timur, tempat ia menghadiri acara oleh Angkatan Udara Pakistan.

"Saya membantah pendapat bahwa beberapa negara telah meminta bantuan Angkatan Bersenjata Pakistan untuk melakukan operasi di wilayah mereka," kata Perdana Menteri Pakistan tersebut.

"Tak ada negara yang telah meminta Pakistan mengirim pasukannya dan Pakistan juga takkan mengirim pasukannya ke negara lain mana pun," katanya.

Ia mengatakan kunjungan baru-baru ini oleh pemimpin negara bersahabat termasuk Arab Saudi, Bahrain dan Kuwait adalah kesaksian mengenai persahabatan mereka dan tak boleh dikaitkan dengan perkiraan semacam itu.

Saat berpidato dalam upacara tersebut, Nawaz Sharif mengatakan Pakistan tidak terlibat dalam perlombaan senjata tapi juga tidak mengabaikan pertahanannya. Ia menambahkan militer akan dibuat kuat dari setiap aspek sebab itu membuat negeri tersebut kuat.

"Pakistan adalah negara cinta-damai dan percaya pada keberadaan bersama secara damai dengan negara tetangga. Namun Pakistan takkan pernah mundur dari kedaulatan dan martabatnya apa pun tebusannya."

sumber : Antara/Xinhua/Oana
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement