REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program "World Hunger Relief" milik Badan Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Programme (WFP) terus bergulir. Program ini bertujuan memerangi kelaparan dan kekurangan gizi di dunia.
Di Indonesia, tahun ini WFP menggelar program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah. Program ini mereka fokuskan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kenapa kita pilih daerah itu, karena masih ada kemiskinan di sana. Tujuh dari 10 ibu hamil mengalami gizi buruk," ujar Deputy Country Director WFP Nils Grede dalam acara penyerahan donasi dari KFC terhadap WFP, Kamis (20/3) kemarin. Jumlah populasi anak pendek (stunded) di kabupaten itu juga merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Nils mengatakan, dalam program itu, WFP menyediakan makanan sehat dan bergizi sebanyak tiga kali seminggu yang mereka distribusikan ke sekolah-sekolah.
Makanan terdiri dari dua menu, yakni asin dan manis. Untuk makanan manis, mereka menggunakan kacang hijau sedangkan asin menggunakan jagung sebagai bahan dasar.
"Semua bahan itu sebisa mungkin kita dapatkan dari petani lokal. Jadi bisa menghidupkan masyarakat di sana juga," jelas Neil.
Tidak hanya anak usia sekolah, mereka juga menyasar anak di bawah dua tahun dan ibu hamil. "Kita memberikan biskuit untuk dikonsumsi ibu hamil melalui Posyandu. Kita juga berikan makanan instan untuk anak dibawah dua tahun. Makanan itu tinggal dicampur air mendidih," sebut Nils.
Pemilihan sekolah dan Posyandu sebagai jalur distribusi, sebut Nils, karena pihaknya ingin menyelaraskan dengan program yang dijalani pemerintah setempat.
"Maka dari itu kita gunakan komoditas lokal. Kita juga berikan bibit bahan dasar itu ke mereka agar bisa ditanam atau dikembangkan sendiri," ujar Nils.
Dalam acara itu, KFC memberikan donasi sebesar Rp 1.190.954.560 yang merupakan sumbangan pelanggan dari seluruh restoran cepat saji itu di Indonesia.
"Kami sangat excited dan kami berterima kasih pada seluruh karyawan dan pelanggan atas dukungan mereka terhadap kami," ujar Nils.