REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengakui kehadiran sosok Usman-Harun dalam Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 pada 19 Maret lalu tidak tepat.
"Ini memang tidak appropriate, kita mengakui dan kita lagi cek sekarang siapa itu dan jelas bukan dari kita," katanya, Jumat (21/3).
Kala itu, hadir sejumlah delegasi dari negara sahabat, mulai dari Timor Leste hingga Singapura. Mereka memamerkan infastruktur serta sarana dan prasarana pertahanan.
Indonesia pun melakukan hal yang sama. Tetapi ditambah dengan keberadaan dua tentara berseragam bertuliskan KKO dan bernama Usman dan Harun.
Nama Usman-Harun sempat menjadi pemicu ketegangan hubungan Indonesia dan Singapura. Indonesia menggunakan nama tersebut untuk kapal AL yang baru.
Singapura sempat menyampaikan protesnya karena Usman-Harun pernah melakukan pemboman di Singapura yang dulu masih bersatu dengan Malaysia.
Menhan mengatakan peristiwa hadirnya Usman-Harun di JIDD sempat ditanyakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia pun menyatakan akan mencari tahu tentang hal tersebut.
Ketika acara tersebut dibuka oleh Wapres Boediono, ia beserta pejabat serta delegasi ikut melihat produk yang dipamerkan oleh negara peserta. Purnomo mengaku tak melihat sosok Usman-Harun.
"Saya kan bersama dengan wapres dan Pak Xanana Gusmao, kita keliling. Saya juga gak lihat terus terang saja," katanya.
Ia mengatakan sedang mencari tahu siapa yang bertanggung jawab menghadirkan sosok Usman-Harun dalam JIDD. Ia juga mengatakan sedang meminta AL untuk mengeceknya.
"Saya kira enggaklah kalau dari KSAL. Saya kira KSAL kita sudah komunikasi dengan Singapura. Saya kira itu tidak approriate, makanya kita lagi cari siapa orang ini," katanya.
Purnomo juga membantah adanya penarikan delegasi Singapura dan JIDD karena peristiwa tersebut. Karena negara jiran itu masih ikut serta dalam acara tahunan tentang pertahanan tersebut.
Ia juga menyakini tak akan ada gangguan hubungan kedua negara karena insiden itu. "Saya belum lihat itu ada gangguan. Yang penting bagi kami mencari dan melacak siapa ini yang berpakaian seperti itu," katanya.