Sabtu 22 Mar 2014 05:52 WIB

ACT Galang Solidaritas Dunia Islam Bersama Komunitas

Red: Damanhuri Zuhri
 Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)
Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar pertemuan komunitas untuk menggalang kepedulian akan tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam.

Pertemuan yang digagas ACT ini membawa payung besar Solidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI). Sejumlah komunitas hadir menyumbang gagasan dan menyatakan komitmennya.

Fatma Muhammad, Ketua Pelaksana acara ini mengatakan, wujud keprihatinan akan kondisi umat Islam yang didera berbagai gejolak dan tragedi kemanusiaan. 

“Kami ingin menghimpun berbagai komunitas agar bisa bersatu membantu penderitaan kaum Muslimin di berbagai belahan dunia,” kata Fatma dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Vice President ACT Ibnu Khajar menegaskan jangan sampai bencana kemanusiaan yang kerap terjadi di dalam dan luar negeri membuat kita menjadi imun. Ketika tragedi dianggap rutinitas, ungkap Ibnu, krisis kemanusiaan hanya difahami sebagai berita semata.

"Panggilan solidaritas kemanusiaan dunia Islam ke sana arahnya. Dan faktanya, Muslimin secara global mengalamai penderitaan massif,” urai Ibnu.

Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana mengatakan, hadirnya representasi beragam komunitas mendukung kampanye SKDI, karena panggilan jiwa sebagai Muslim.

“Saat umat ditekan dimana-mana, kondisi ini menjadi momentum sekaligus kewajiban untuk saling membantu,” katanya. Ia juga mengutip hadits Nabi, ”Barang siapa yang tak peduli akan urusan umatku maka ia bukan umatku.

Komunitas yang terus bertumbuh, One Day One Juz (ODOJ) mendukung gagasan SKDI ini. “Member kami 80 ribuan. Ini komunitas yang insya Allah mendukung gagasan mempedulikan krisis kemanusiaan di dunia Islam,” papar Haidir yang membawahi ODOJ Peduli.

Faisal Rahman mewakili FSLDK berpendapat elemen Islam perlu disatukan dan digugah. Kebangkitan Islam, ujar Faisal adalah sebuah kepastian. "Namun perlu ada penggeraknya. Semoga gerakan ini istiqamah."

Komunitas yang hadir dan mendukung SKDI diantaranya ODOJ, My Quran, FSLDK, KAMMI, Komunitas Muslim STEI Tazkia, ITJ, dan Komunitas Mahasiswa Syariah Economic and Banking Institute (SEBI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement