Sabtu 22 Mar 2014 21:05 WIB

Satelit Cina Temukan Puing Diduga MH370

Rep: Friska Yolandha/ Red: Maman Sudiaman
  Diagram area pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia bagian selatan, yang dirilis oleh Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) di Canberra, Kamis (20/3). (Reuters/Sean Davey)
Diagram area pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia bagian selatan, yang dirilis oleh Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) di Canberra, Kamis (20/3). (Reuters/Sean Davey)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein baru saja mendapatkan catatan dari otoritas Cina terkait pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak 8 Maret 2014. Cina menyatakan telah mendapatkan citra satelit potongan puing yang diduga berasal dari pesawat.

Informasi ini diperoleh saat konferensi pers berlangsung terkait perkembangan terbaru pencarian Malaysia Airlines di Sepang, Malaysia. "Cina mendapatkan gambar satelit terpung di selatan Perth dan akan mengirimkan kapal untuk melakukan verifikasi," kata Hussein seperti dilansir Daily Star, Sabtu (22/3).

Puing tersebut berukuran 22,5x13 meter. Otoritas Cina masih melakukan pencarian sehingga belum ada informasi yang lebih detail. Dua kapal Cina telah dikerahkan untuk melakukan pencarian di lokasi tersebut. Otoritas Cina akan melakukan konferensi pers dalam beberapa jam ke depan.

Memasuki pekan ketiga, belum ada tanda-tanda akan ditemukannya pesawat yang membawa 239 penumpang tersebut. Otoritas Malaysia meminta telah bantuan Amerika Serikat untuk melakukan pencarian menggunakan teknologi pengawasan bawah laut. Hishammuddin Hussein yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Malaysia meminta AS pada Jumat (21/3) untuk menggunakan teknologi bawah laut.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan akan mempertimbangkan kemungkinan ini. Ia akan segera menghubungi otoritas Malaysia jika rencana ini disepakati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement