REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Militer Filipina berhasil menangkap pemimpin senior kelompok gerilyawan Komunis Filipina pada Sabtu (22/3) kemarin. "Ketua Partai Komunis Filipina Benito Tiamzon dan istrinya, sekretaris jenderal partai Wilma Tiamzon, ditangkap dalam operasi gabungan polisi dan militer," kata kepala staf militer Jenderal Emmanuel Bautista dalam sebuah pernyataan.
Menurut Jenderal Bautista, Penangkapan tersebut merupakan usaha gabungan antara pihak militer dan polisi serta pemangku kepentingan lainnya. Ia juga mendesak para pengikut Tiamzon untuk meletakkan senjata mereka dan mengakhiri pemberontakan yang telah berlangsung selama 45 tahun.
Menurut perkiraan pemerintah, aksi yang dilancarkan kelompok gerilyawan komunis ini telah memakan 30 ribu korban jiwa. Meskipun sayap bersenjata partai komunis, Tentara Rakyat Baru (NPA), kekuatannya berkurang menjadi sekitar 4.000 gerilyawan dari lebih dari 26 ribu pada akhir 1980-an, namun para pemberontak terus menimbulkan ancaman..
"Pemberontak sering menyergap atau menyerang unit-unit kecil militer dan polisi, serta memeras uang dari para pebisnis di pedesaan," kata pejabat militer Filipina.