Ahad 23 Mar 2014 17:30 WIB

Tuntut Penyelematan Sumber Mata Air, Warga Gelar Aksi Plester Mulut

Mata air
Mata air

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan warga Kota Batu dan Malang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Mata Air memlester mulutnya sebagai sindiran terhadap pemerintadalam memperingati Hari Air Sedunia di kawasan Stasiun Kotabaru Kota Malang, Ahad.

Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritisi kasus Sumber Umbul Gemulo di Kota Batu yang tak kunjung selesai.

Mereka hanya membentangkan sejumlah poster yang di antaranya bertuliskan Sumber Mata Air Bukan Sumber Air Mata, Kami Tidak Cari Menang, Kami Ingin Kebenaran, Selamatakan Sumber Mata Air Kami, serta sejumlah poster lainnya.

"Aksi bisu ini bentuk kegundahan masyarakat terkait penyelamatan sumber mata air, khususnya mata air Umbul Gemulo di Kota Batu. Pemerintah tidak merespon keluhan rakyat mengenai penyelamatan mata air tersebut," kata koordinator aksi Rere Christianto.

Ia mengatakan pada saat masyarakat mengadukan kasus sumber mata air tersebut, pemerintah tidak merespon. 

Menurut Divisi Advokasi dan Kampanye WALHI Jatim tersebut, Pemkot Batu telah melanggar aturan yang mereka buat sendiri, yakni mengenai perlindungan mata air. Pada kasus Sumber Umbul Gemulo, Pemkot Batu justru memberikan izin pembangunan hotel The Rayja di atas sumber air. Padahal, kata dia, pembangunan Hotel The Rayja mengancam kelestarian sumber air, namun Pemkot Batu justru mengeluarkan izin pembangunan.

Sumber air Gemulo di Kecamatan Bumiaji Kota Batu selama ini menjadi salah satu sumber air yang menghidupi warga di kota itu. Namun, tiba-tiba akan dibangun hotel oleh investor dan sudah mengantongi izin dari pemkot setempat.

Warga kota menggalang kekuatan menolak pembangunan hotel, bahkan kasus tersebut sudah masuk persidangan atas gugatan perdata di Pengadilan Negeri (PN) Malang.

Karena terus menerus mendapat penolakan dari warga, pembangunan hotel di area tersebut dihentikan. Khabarnya sumber air tersebut akan dibeli oleh Pemkot Batu dan pembangunan hotel The Rayja dialihkan ke lokasi lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement