Ahad 23 Mar 2014 22:19 WIB

Pakar SAR : Pencarian Serpihan MH370 di Samudera Hindia Selatan Penuh Tantangan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pakar SAR dan juga layanan Dokter Terbang Australia menilai, pencarian puing MH370 di Samudra Hindia Selatan akan mengaami tantangan besar.Pencarian penerbangan  MH370 yang hilang sejak lebih dari dua minggu lalu sampai sekarang masih berlangsung dan dipimpin oleh Australia di area 2.500 kilometer selatan-barat Perth.

Sebuah citra satelit baru dari China menunjukkan ada benda mengambang besar  di selatan-barat yang diduga puing-puing yang sebelumnya pernah ditangkap oleh perusahaan satelit komersial.

Pesawat Cina dan Jepang juga dilaporkan telah tiba di Australia Barat untuk bergabung dengan upaya pencarian yang masih berusaha memverifikasi apakah objek itu berasal dari Boeing 777 yang hilang.

 

Aaron Halstead, seorang manajer pada layanan Dokter Terbang Royal di Melbourne, memiliki pengalaman luas dalam upaya pencarian dan  penyelamatan baik di laut maupun udara.

Halstead berpengalaman berlayar sampai ke daerah yang sangat terpencil dalam pencarian ke wilayah heard Island di Antartika sampai ke Perth  bersama kapal pemecah es maupun kapal yang yacht yang lebih kecil.

"Wilayah pencarian itu adalah lautan yang sangat luas yang kondisinya terus berubah-ubah dan tidak pernah persis sama dalam kurun waktu 8  hari terakhir,” katanya pada ABC News Online

"Ini adalah lautan yang sangat luas yang terbentang dari barat ke timur – dan tidak apa-apa  disana selain lautan,” katanya.

Halstead mengatakan upaya penyisiran lautan yang dilakukan dari atas pesawat merupakan hal yang sangat sulit dilakukan.

"Berdasarkan pengalamana terlibat dalam banyak upaya pencarian lewat udara, saya bisa katakan kalau kita bisa sering kehilangan persepsi mengenai kedalaman sebuah  benda,” ujarnya.

“Saya yakin kalau kru yang diterjunkan itu benar-benar terampil, tetapi  kita akan berhadapan dengan gelombang yang sangat besar. Sementara Anda hanya bisa terbang melintas sesaat dan dalam kedipan mata kita bisa saja kelewatan sesuatu,”

"Oleh karena itu dalam pencarian ini dikerahkan  10 pasang mata di tiap pesawat – karena ini benar-benar pekerjaan bola mata manusia  dan semua mata harus tertuju keluar dan menjelajahi daerah sekitar itu, dan berharap salah satu diantara mereka bisa menangkap sesuatu yang  tidak terlihat oleh orang lain,” katanya.

Kru pencari dilatih untuk mengetahui ukuran dan skala sebuah objek dari tingkat ketinggian tertentu di lautan.

"Seorang pilot Angkatan Udara AS memberikan analogi yang baik tentang wilayah pencarian awal yang digambarkan seperti melakukan pencarian dari Los Angeles hingga ke New York dan mencoba untuk menemukan tiga orang saja di lapangan," kata Halstead.

"Jadi dari contoh itu saja, kawasan yang masuk dalam area pencarian itu bisa jadi seluas Tasmania, dan anda ditugaskan untuk mencari hanya dua orang saja di areal seluas itu,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement