REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Upaya penyelamatan pesawat MAS di selatan Samudera Hindia terhambat oleh kabut dan awan mendung. Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, delapan pesawat akan diterjunkan untuk menyusuri dua wilayah yang luasnya sekitar 59 ribu km persegi tersebut.
Pencarian dilakukan menyusul penemuan objek dari citra satelit Cina. "Cuacanya tidak sedang baik saat ini. Ada kabut laut dan awan mendung di sana," kata Mike Barton, seorang pejabat dari pusat koordinasi penyelamatan di Canberra, seperti dilansir Reuters.
Dalam pencarian ini, terdapat objek baru yang menarik perhatian tim operasi pencarian dan penyelamatan. Yakni sebuah bongkahan kayu dengan berbagai macam ikat yang terlihat oleh pesawat sipil pada Sabtu kemarin.
"Penggunaan kayu itu sangat umum dalam industri pesawat terbang," katanya. "Kayu-kayu tersebut biasanya dikemas dalam kontainer yang dimasukkan ke dalam pesawat," tambahnya.
Sebuah kapal angkatan laut Australia saat ini tengah berada di wilayah tersebut dengan bantuan armada kecil dari Cina yang sedang menuju ke wilayah itu. Sementara itu, kapal dagang yang sebelumnya juga terlibat dalam pencarian telah dibebastugaskan.
Sedangkan, Jepang dan India juga mengirimkan lebih banyak pesawat. Kapal-kapal militer Australia dan Cina pun tengah menuju wilayah selatan daerah pencarian itu. Menurut AMSA, kapal-kapal Cina tersebut akan melakukan pencarian pada Selasa. Sedangkan pesawat Cina akan terlibat dalam pencarian pada Senin.