REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan penjualan bersih konsolidasi sepanjang 2013 sebesar Rp 57,73 triliun. Penjualan perusahaan makanan ini tumbuh 15 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Grup produk konsumen bermerk (CBP) memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan perseroan, yaitu sebesar 42 persen. Sisanya dikontribusi dari bogasari (26 persen), agribisnis (20 persen), dan distribusi (8 persen).
Grup CBP membukukan pertumbuhan sebesar 14 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata. Sedangkan grup bogasari membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 17,2 persen.
Grup agribisnis membukukan penurunan sebesar 4,1 persen karena turunnya penjualan produk minyak goreng. Sebaliknya, grup distribusi membukukan pertumbuhan 15,6 persen.
Dalam siaran pers INDF, laba bruto mengalami peningkatan 5,4 persen menjadi Rp 14,33 triliun. Margin laba bruto turun dari 27,1 persen menjadi 24,8 persen.
"Kenaikan beban bahan baku dan turunnya harga jual rata-rata pada grup agribisnis membuat margin menurun," ujar CEO Indofood, Anthoni Salim, Ahad (23/3).
Laba usaha turun 2,3 persen menjadi Rp 6,72 triliun. Margin laba usaha turun dari 13,7 persen menjadi 11,6 persen karena kenaikan beban operasional. Terutama beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,2 persen menjadi Rp 2,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Namun, core profit meningkat tiga persen menjadi Rp 3,37 triliun.