REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Agus Supriyatna, Kepala Sekolah SDN Mustika Jaya 1 diminta untuk turun dari jabatannya. Hal ini diungkapkan oleh para wali murid saat demo di ruang kelas SDN Mustika Jaya 1 pada Senin (24/3) pagi ini.
Para wali murid mengeluhkan tidak adanya transparansi dana BOS yang dilakukan oleh kepala sekolah selama dua tahun menjabat.
Fasilitas seperti buku-buku pelajaran tidak pernah diberikan sehingga para siswa harus memfotokopi buku mereka. Pihak sekolah pun tak bisa menjelaskan alasan minimnya fasilitas itu.
"Sudah hampir dua tahun kami harus fotokopi buku buat anak saya," ujar Suprianto, salah satu wali murid yang berdemo di SDN Mustika Jaya 1. Dia pun mengeluhkan minimnya transparansi pihak sekolah terkait dana BOS.
Hal lain yang dikeluhkan oleh wali murid adalah sering terlambatnya para siswa-siswi SDN Mustika Jaya 1 untuk mengikuti ujian tengah semester. Selain itu, ekskul pramuka yang diwajibkan untuk diberikan pada para siswa SD tidak pernah dilaksanakan. Para wali murid mengatakan, hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara kepala sekolah dan guru-guru di SDN Mustika Jaya 1 dan wali murid.
Iswardani Rahayu, Kepala UPTD Pendidikan Kota Bekasi yang pada hari ini mendengarkan tuntutan para wali murid mengatakan akan segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah SDN Mustika Jaya 1.
Hanya, untuk melakukan pemecatan kepala sekolah seperti yang diinginkan oleh para wali murid bukanlah kewenangannya. "Kami akan evaluasi dan memberikan hasilnya pada dinas pendidikan juga wali kota sebagai yang berwenang membuat keputusan," ujar Iswardani.
Para wali murid berharap dengan adanya campur tangan langsung UPTD Pendidikan Kota Bekasi masalah ini dapat segera diselesaikan. Mereka berharap SDN Mustika Jaya 1 dapat kembali berprestasi setelah dua tahun mengalami penurunan dibandingkan SD Negeri lainnya di Mustika Jaya.
"Saya ingin SDN Mustika Jaya 1 ini berprestasi lagi, dulu kami paling maju dibanding SD Negeri di daerah sini," ujar Suprianto.