REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yaitu Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menghentikan sementara pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Pulau Padang. Selama dua bulan terakhir, bencana asap menurunkan produksi pulp hingga 200 ribu ton. Namun belum dipastikan berapa penurunan produksi keseluruhan tahun ini.
Direktur Utama RAPP, Kusnan Rahmin mengatakan pihaknya berkonsentrasi untuk pemadaman api. Investasi untuk mengatasi bencana tahun ini mencapai 6 juta dolar AS. "Kayu itu masuk dari Pulau Padang, jadi selama musim api kami hentikan dulu operasional," katanya ditemui di Hotel Mulia Senayan (24/3).
Total konsesi RAPP di Pulau Padang mencapai 40 ribu hektare, dimana 20 ribu hektare diantaranya merupakan konsesi HTI. Selain itu, RAPP juga memiliki lahan konsesi seluas 20 ribu ha di Kampar. Investasi untuk kebutuhan ini mencapai 17 juta dollar AS dalam waktu 10 tahun.
Total kapasitas produksi pulp per tahun mencapai 2,7 juta ton. Sedangkan produksi paper mencapai 850 ribu ton per tahun . Pengurangan produksi akibat bencana asap dikatakan tidak akan mempengaruhi pasar. "Kita belum membuat kontrak-kotrak baru," katanya.