REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai usulan pembentukan BUMN Indonesian Maritime Holding sulit diwujudkan. Kendalan utamanya adalah persoalan birokrasi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, ide pembentukan seluruh BUMN dengan karakteristik maritim merupakan usulan yang bagus. ''Tapi prosedurnya panjang,'' kata dia kepada ROL, Senin (24/3).
Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Syahril Japarin mendorong usulan pembentukan BUMN Indonesian Maritime Holding perlu segera diwujudkan. Menurut dia, dengan terbentuknya BUMN Indonesian Maritime Holding, biaya logistik nasional bisa diturunkan secara drastis.
Dahlan melukiskan, holding perkebunan yang digadang-gadangnya sejak dua tahun lalu belum terealisasi. Selama menjabat menjadi menteri dia sudah berhasil membuat dua holding, yakni holding pupuk dan holding semen.
Menurut dia, kedua holding tersebut mengalami kemajuan yang pesat. Kedua holding itu bisa menjadi contoh. Akan tetapi, holding perkebunan, farmasi, dan lainnya masih jauh untuk terealisasi.
''Kecuali semua sepakat untuk maju,'' jelas dia. Dahlan mengungkapkan, kendala utama penggabungan perusahaan itu adalah persoalan birokrasi.