Senin 24 Mar 2014 22:05 WIB

7 Fakta Tentang Hari TB Sedunia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Hari tubercolosis (TB) sedunia setiap tahun jatuh tanggal 24 Maret. Tahun ini , temanya adalah "Raih yang Tiga Juta". Mengapa tiga juta? Inilah jumlah penderita TB di dunia yang  saat ini tidak terdeteksi atau "tidak terjangkau" oleh sistem layanan kesehatan publik.

1. Apa itu Tuberculosis?
Apa itu Tuberculosis?
Pasien di RS Daru in Propinsi Barat PNG. Photo: Philippe Schneider / World Vision
Tuberculosis, atau TB, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini adalah penyakit yang paling mematikan kedua di dunia setelah HIV/AIDS.

Bakteri ini menyebar lewat partikel air di udara yang berpindah karena batuk, bersin, atau meludah.

2. Bagaimana Mendeteksi TB?
Bagaimana Mendeteksi TB?
Seorang dokter menganalisa foto x-ray. Photo: ABC
Di banyak negara, TB umumnya dideteksi dengan menganalisa cairan yang keluar dari paru-paru, yang disebut sputum, di bawah mikroskop. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia, diagnosa ini tidak mendeteksi sebuah bentuk TB, dan mendetektsi TB yang resistan terhadap berbagai kombinasi obat (MDR-TB) lebih sulit. Bila fasilitas tersedia, pemeriksaan x-ray dada bisa digunakan untuk melihat adanya tanda-tanda di paru-paru.
3.Apa itu MDR-TB?
BerApa itu MDR-TB?
Pasien MDR-TB di Provinsi Rayong, Thailand. Photo: USAID Asia.
TB yang resistan terhadap kombinasi obat (MDR-TB) adalah jenis TB yang disebabkan oleh bakteri yang tidak bereaksi terhadap obat yang standar. MDR-TB ini disebabkan karena pengobatan yang tidak benar, termasuk penggunaan obat yang salah, ataupun kualitas obat yang tidak memadai.

Statistik WHO di tahun 2012 memperkirakan 450 ribu orang di seluruh menderita MDR-TB. Dari jumlah itu, 9,6 % menderita XDR-TB, mereka yang hanya bisa diobati dengan sejumlah kecil obat saja.

4. Berapa banyak penderita TB di dunia ?
Berapa banyak penderita TB di dunia ?
Ruang Perawatan TB di RS Kiribati . Photo: Lorrie Graham / AusAid
Laporan TB WHO untuk tahun 2013 memperkirakan sekitar 8,6 juta penduduk dunia menderita TB di tahun 2012, dan lebih dari 1,1 juta orang meninggal karenanya.

Namun dari sekitar 9 juta orang yang menderita TB di seluruh dunia diperkirakan sekitar sepertiga di antara mereka, tidak "terdeteksi" oleh layanan kesehatan, sehingga tema tahun ini adalah "menggapai yang tiga juta".

Angka penderita TB dihitung per 100 ribu penduduk. Laporan WHO 2013 menyebutkan penderita TB di Indonesia adalah 185 per 100 ribu. Di Kamboja, 377 per 100 ribu, di Myanmar 348 per 100 ribu dan di Papua Nugini 348 per 100 ribu penduduk.

5. Mengapa 24 Maret Hari TB sedunia ?
5. Mengapa 24 Maret Hari TB sedunia ?
Keluarga pasien di RS Daru di Propinsi Barat PNG. Photo: Philippe Schneider / World Vision
Hari TB sedunia jatuh setiap tahun pada tanggal 24 Maret. Ini menandai peringatan karena di tahun 1882 Dr Robert Koch di tanggal tersebut mengumumkan telah menemukan sumber TB, bakteri

tubercle bacillus. Dr Koch mendapat hadiah Nobel di bidang Kedokteran di tahun 1905.

6. Sudah berapa lama TB ada di dunia ?
6. Sudah berapa lama TB ada di dunia ?
Mumi Shepenmehyt, sekitar 600 Sebelum Masehi Photo: Tim Leslie, ABC
Para ilmuwan menemukan bukti adanya TB dalam mumi di Peru dan Mesir. Sebuah laporan yang diterbitkan tahun 2009 menyebutkan TB kemungkinan besar menjadi sebab meninggalnya Irtyersenu, seorang wanita yang hidup 600 tahun sebelum Masehi dan dikuburkan di Thebes.
7.  Apa tantangan TB bagi kawasan Asia Pasifik?
7. Apa tantangan TB bagi  kawasan Asia Pasifik?
Pasien di RS Daru di Propinsi Barat PNG. Photo: Philippe Schneider / World Vision
Di Papua Nugini, dua masalah terbesar dalam memberantas TB adalah kurangnya investasi di layanan kesehatan utama, dan meningkatnya bakteri yang tahan terhadap obat.

"MDR-TB semakin mahal untuk ditangani, sehingga menjadi beban lebih besar bagi layanan kesehatan di perdesaan Papua Nugini." kata Emma McBryde, dokter di Burnet Institute di Mebourne, belum lama ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement