Senin 24 Mar 2014 17:47 WIB

Ssttt, Dewan Da'wah Islamiyah Pernah Terima Bantuan dari Anggoro

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) KH Syuhada Bahri (depan) didampingi jajaran pengurus menyampaikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) KH Syuhada Bahri (depan) didampingi jajaran pengurus menyampaikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Pengurus Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) Syuhada Bahri menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (24/3). Syuhada dimintai keterangan dalam kasus dugaan penyuapan terkait proses pengajuan anggaran proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan.

Syuhada memenuhi panggilan penyidik KPK. Penyidik memeriksa Syuhada sebagai saksi untuk tersangka bos PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo. Selepas pemeriksaan, ia mengaku ditanya terkait penerimaan bantuan untuk membangun Menara Da'wah. "(Bantuan itu) dari Anggoro," kata dia.

Menurut Syuhada, Anggoro memberikan bantuan itu pada 2008. Namun, ia mengaku tidak mengetahui besaran bantuan tersebut. Karena, menurut dia, bantuan itu hanya berupa barang. "Kita tidak terima uang. Kita terima lift doang," ujar dia.

Syuhada mengatakan, hanya memberikan keterangan mengenai penerimaan bantuan tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui persoalan pengajuan anggaran atau proyek SKRT. Saat ditanya mengenai maksud Anggoro memberikan bantuan, Syuhada hanya menjawab singkat. "Dia suka membantu saja," kata dia.

Pada Senin ini, penyidik tidak hanya meminta keterangan dari Syuhada. Penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan untuk anggota DPR RI Tamsil Linrung. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggoro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement