Senin 24 Mar 2014 18:35 WIB

2 Pesawat Cina Gabung Cari MH370 di Koridor Selatan Hindia

    Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.
Foto: AP Photo/Australian Maritime Safety Authority
Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Dua pesawat Ilyushin IL-76 dari Tiongkok dan dua pesawat P3 Orion dari Jepang bergabung dengan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang di koridor selatan Senin.

Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, total 10 pesawat akan terlibat dalam pencarian kemungkinan objek di area pencarian sekitar 2.500 kilometer barat-daya Perth. Ini termasuk tiga pesawat sipil - dua Bombardier Global Express dan Airbus, katanya dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Kuala Lumpur.

Pencarian saat ini dibagi menjadi dua daerah dalam jarak yang sama meliputi kumulatif 68.500 kilometer persegi. AMSA menegaskan bahwa ini adalah operasi pencarian yang menantang. "Penerbangan ini telah hilang sejak 8 Maret dan AMSA terus sangat khawatir terhadap para penumpang dan awak penerbangan yang hilang," katanya.

Telah diperkirakan bahwa cuaca di daerah pencarian diperkirakan akan memburuk dengan kemungkinan turunnya hujan. "AMSA menggunakan semua citra satelit dan informasi yang tersedia dalam pencariannya di wilayah pengembangan.

"Kedua pesawat sipil yang terlibat dengan AMSA dan pesawat militer dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang semua membantu dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung untuk memberikan kesempatan terbaik dalam mencari benda-benda yang ditangkap oleh citra satelit dengan mata telanjang," katanya menambahkan.

Dikatakan bahwa HMAS Success tetap berada di area pencarian, sementara sejumlah kapal Tiongkok melakukan perjalanan ke area pencarian untuk membantu di lokasi obyek kemungkinan berkaitan dengan pencarian.

Sementara itu, kantor berita Tiongkok dalam berita online, xinhua.com, mengatakan bahwa kesertaan pesawat Angkatan Udara adalah operasi pencarian udara pertama negara itu di Samudera Hindia selatan untuk pesawat yang hilang.

Operasi pencarian akan berlangsung selama satu jam, meliputi wilayah seluas 400 kilometer panjang dan lebar 30 kilometer, di mana gambar satelit menunjukkan benda mencurigakan mungkin terkait dengan pesawat yang hilang.

"Menurut Komandan Liu Dianjun, pesawat Tiongkok akan membuat penerbangan perjalanan sekitar delapan jam selama misi, dengan titik terjauh 2.700 kilometer dari Perth," katanya menambahkan.

Operasi SAR untuk MH370 telah bergeser ke Samudera Hindia selatan setelah Australia pada Kamis mengatakan citra satelit mengidentifikasi puing-puing mencurigakan yang mungkin ada kaitan dengan pesawat yang hilang di perairan 2.400 kilometer dari Perth.

MH370 melakukan perjalanan ke Beijing, Tiongkok, dan menghilang dari radar pada sekitar pukul 01.30 waktu setempat pada 8 Maret di wilayah udara antara Malaysia dan Vietnam, 49 menit setelah meninggalkan Bandara Internasional KL (KLIA) di Sepang. Boeing 777-200ER itu membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia.

sumber : Antara/Bernama-0ANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement