REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (24/3) menyetujui pemberian pinjaman 225 juta dolar AS kepada Tunisia untuk membantu transisi politik di negara itu. Ini tahap ketiga dari perjanjian pinjaman 1,7 miliar dolar AS yang ditandatangani pada Juni tahun lalu untuk menghidupkan kembali ekonomi Tunisia.
Negara Afrika Utara itu telah terpukul oleh kekacauan politik selama tiga tahun yang dipicu oleh penggulingan mantan Presiden Zine Abidine Ben Ali. Saat mengunjungi Tunisia pada 6 hingga 24 Maret, IMF mengatakan situasi ekonomi negara itu masih rapuh karena pertumbuhan tidak cukup memenuhi harapan sosial.
Bank Sentral Tunisia pada Senin (24/3) menyerukan untuk pertemuan puncak ekonomi nasional dalam rangka mencari solusi mendesak untuk situasi ekonomi saat ini. Sebelumnya pada Januari 2014, IMF telah memberikan angsuran kedua dari pinjaman tersebut, berkat stabilitas politik di Tunisia terutama setelah mengadopsi konstitusi baru.
Pinjaman dari IMF untuk mendukung reformasi ekonomi dan keuangan Tunisia terutama yang terkait dengan pemotongan subsidi. Dana-dana tersebut tertunda sebelumnya karena krisis setelah pembunuhan dua orang politisi pada tahun lalu.