Selasa 25 Mar 2014 09:36 WIB

Al-Zahrawi, Muslim Pelopor Ilmu Bedah (1)

Ilustrasi
Foto: Iiim.org
Ilustrasi

Oleh: Ani Nursalikah      

Ia tetap menjadi cendekiawan pelopor yang mengubah bedah menjadi ilmu pengetahuan mandiri berdasarkan pengetahuan anatomi.

Kembali ke abad ke-10, di selatan Spanyol hidup seorang ahli bedah mutakhir bernama Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas al-Zahrawi. Dunia Barat mengenalnya dengan Abulcasis. Salah satu karyanya adalah ensiklopedia medis al-Tasrif yang terdiri atas 30 volume.

Bukunya menjadi referensi standar di dunia bedah Islam dan Eropa selama lebih dari 500 tahun. Dalam bukunya terdapat bab yang membahas bedah, obat-obatan, farmakologi, dan nutrisi. Lebih dari 300 penyakit beserta pengobatannya ia jelaskan dalam bukunya.

Ia mengamati, memikirkan, mempraktikkan, dan memperlakukan tiap pasiennya dengan kemampuan terbaiknya dan kecerdikan. Hingga di masa modern ini, ia dikenal sebagai ahli bedah terkemuka.

Al-Zahrawi di masanya menjadi dokter bagi penguasa Andalusia, al-Mansur. Ia lahir pada 936 dan meninggal pada 1013 di Spanyol. Spanyol saat itu adalah bagian dari kerajaan Islam.

Al-Zahrawi adalah seorang dokter, ahli bedah, dan ahli kimia. Ia membuat terobosan revolusioner dalam operasi bedah dengan memperkenalkan prosedur baru. Dalam bukunya, ia menulis secara lengkap mengenai kedokteran gigi, farmasi, dan ilmu bedah. Di dalam al-Tasrif ditekankan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghadapi bermacam-macam situasi medis.

Benang jahit usus domba

Prosedur bedah baru yang ia perkenalkan di abad pertengahan mencakup penggunaan benang yang terbuat dari usus domba untuk menjahit luka dalam. Prosedur ini, mulai yang termudah hingga yang rumit masih digunakan sampai sekarang. Benang jahit dari usus domba adalah zat alami yang bisa menghilang dan diterima tubuh manusia.

Meski Zahrawi adalah orang pertama yang menggunakan benang dari usus domba dalam operasi, adalah al-Razi yang pertama menggunakannya untuk menjahit luka. Al-Zahrawi juga menggunakan senar alat musik untuk tujuan bedah.

Mengatasi setiap kasus bedah dengan kecerdasannya adalah keahlian pria kelahiran Cordoba itu. Ia, misalnya, menggunakan tulang untuk mengganti gigi yang lepas, menyambung gigi yang sehat dengan gigi baru dengan senar dari emas atau perak, memperkenalkan operasi memperbaiki bentuk payudara yang turun, menjadi orang pertama yang memakai kapas untuk menghentikan pendarahan dan melakukan operasi membuka saluran udara (trakea).

Operasi ringan, seperti menghilangkan polip hidung hingga mengeluarkan bayi yang meninggal dalam rahim dengan menggunakan gunting tang buatannya, mampu ia lakukan. Al-Zahrawi juga memberi tahu bagaimana caranya memperbaiki tulang bahu yang bergeser.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement