REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Pencarian pesawat Malaysia Airlines yang diyakini telah jatuh di selatan Samudera Hindia terhambat oleh cuaca buruk. Akibatnya, upaya pencarian puing pesawat pun ditunda. Dilansir dari Reuters, penemuan puing pesawat dapat membantu menjelaskan penyebab pesawat beralih sangat jauh dari rutenya.
Para penyelidik pun menduga adanya kemungkinan aksi bunuh diri, namun masih belum ditemukan tanda-tanda dari aksi tersebut. Pencarian besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai negara pada Senin kemarin, menemukan sejumlah benda mengambang yang diduga merupakan bagian dari pesawat.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menyatakan kapal angkatan laut Australia sendiri saat ini tengah berada di dekat lokasi untuk menemukan jejak tersebut. Namun, Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, badai, hujan lebat, serta awan mendung menghambat pesawat pencari menuju lokasi tersebut. Sedangkan, laut yang ganas juga menghambat pencarian menggunakan kapal.
"AMSA telah berkonsultasi dengan BMKG, cuaca diperkirakan akan membaik pada malam hari dan beberapa hari ke depan. Operasi pencarian diharapkan dapat dilanjutkan besok jika cuaca memungkinkan," kata AMSA.
Lokasi pencarian itu terletak sekitar 2.500 km barat daya Perth, yang menjadi salah satu lokasi terpencil di dunia. "Ini adalah lokasi terpencil, jauh dari tempat pendaratan," kata Perdana Manteri Malaysia Najib Tun Razak.
"Karena itu, dengan kesedihan yang mendalam, saya menyampaikan berdasarkan data bahwa MH370 berakhir di selatan Samudera Hindia," lanjutnya.