Selasa 25 Mar 2014 20:29 WIB

18 Ribu Kelambu Antimalaria Akan Didistribusikan

Nyamuk malaria
Foto: Sang Tan/AP
Nyamuk malaria

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Papua, tahun ini akan mendistribusikan 18 ribu kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk malaria ke rumah-rumah penduduk di wilayah pesisir.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Ibrahim Iba di Timika, Selasa (25/3), mengatakan ribuan kelambu antiseptik itu merupakan pengadaan dari APBD Mimika 2013 dan sebagian lagi merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI.

"Ada 18 ribu lembar kelambu antiseptik yang harus kami distribusikan ke semua masyarakat. Sebenarnya ini kami sudah usulkan dana untuk distribusi kelambu saat pembahasan APBD Perubahan 2013, namun tidak disetujui sehingga kami usulkan lagi dalam APBD 2014. Kami masih menunggu penetapan anggaran oleh DPRD," jelas Ibrahim.

Ia mengatakan, pendistribusian kelambu merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan akibat gigitan nyamuk anopheles pembawa bakteri malaria.

Sebagai daerah endemis malaria, angka penyakit malaria di Timika sampai saat ini masih sangat tinggi.

Sementara itu stok obat Dehidro Artemisinin Pepraquin (DHP) untuk pengobatan pasien malaria di Mimika masih mencukupi untuk kebutuhan selama satu tahun ke depan.

Menurut Ibrahim, saat ini 13 Puskesmas dan sejumlah Puskesmas Pembantu di Mimika sudah menggunakan obat DHP dalam mengobati pasien malaria.

Sesuai data Dinkes Mimika dari semua rumah sakit, puskesmas dan pusat layanan kesehatan setempat, angka kesakitan malaria yang terlapor pada 2012 sebanyak 126 ribu kasus.

Penggunaan obat DHP di Mimika untuk menangani kasus penyakit malaria sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir sejak sekitar 2007. Obat yang masih diimpor dari luar negeri itu dianggap paling ampuh untuk mengobati pasien malaria di Mimika yang terkenal sangat ganas terutama penyakit malaria plasmodium falcipharum (malaria tropika).

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua yang membidangi program penelitian malaria di Timika, setelah penggunaan obat DHP di Mimika, tingkat kematian pasien malaria di wilayah itu menurun drastis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement