REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Indonesia kaya akan bahan baku kayu. Sayangnya industri berbasis kayu masih terpusat di Pulau Jawa.
Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengatakan saat ini bahan baku kayu pertukangan dianggap yang paling menguntungkan. Di samping itu, industri pulp dan paper juga sedang menggeliat. "Kalau kita bisa mengembangkan industri berbasis kayu ini Sumatera dan Kalimantan, kita (Indonesia) bisa jadi raja kayu," katanya ditemui di kantor PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk-Tangeran Mill, Selasa (25/3).
Pemerintah berkomitmen mendukung pelaku industri untuk berkembang. Caranya dengan menyiapkan lahan-lahan untuk pembangunan pabrik. Untuk itu industri diminta menyiapkan strategi pengembangan usaha.
Terkait dengan keberadaan hutan, saat ini hutan alam dikatakan tersisa 3-5 juta hektar. Sedangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) mencapai 30-40 juta hektar. Untuk itu Menhut meminta industri hanya menyerap kayu dari HTI agar jumlah hutan alam tidak semakin kecil.
Berdasarkan fungsinya, hutan memiliki tiga kegunaan. Dari sisi ekonomi, hutan tanaman terbukti memberikan kontribusi perekonomian yang cukup besar. Lalu dari fungsi sosial, hutan bisa digunakan sebagai tempat rekreasi, olahraga dan tempat interaksi penduduk kota. Lalu dari segi ekologi, hutan berfungsi menyerap air hujan agar ketika musim kering datang tidak terjadi kekeringan.