Selasa 25 Mar 2014 16:52 WIB

Kesempatan Loloskan Satinah dari Eksekusi Mati, Belum Tertutup

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
TKW meninggal (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
TKW meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Meski Satinah (42) mengaku sudah pasrah dan ikhlas menerima eksekusi, pihak keluarga masih berharap ada keajaiban. Karena itu segala ihtiar maupun cara untuk meloloskan TKW ini dari eksekusi mati terus dilakukan oleh pihak keluarganya.

 

Hal ini diakui kakak ipar Satinah, Sulastri (37) yang ditemui di Dusun Mrunten Wetan RT02/ RW 03 Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (25/3). Saat ini, suaminya, Paeri al Feri (46) bersama keponakannya, Nur Apriana (20) masih berada di Jakarta untuk beberapa kepentingan.

 

“Tujuannya untuk mengupayakan agar kekurangan diyat dapat terpenuhi sebelum tenggat waktu yang ditentukan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dalam pertemuan terakhir bersama suami dan keponakannya, di penjara al Qhasem, Buraidah, awal Februari lalu, Satinah menyampaikan sudah ikhlas untuk menghadapi hal terburuk sekalipun. Namun ini bukan berarti keluarga di tanah air dapat menerimanya. Karena usaha dan upaya untuk mengupayakan Satinah lolos dari eksekusi mati belum tertutup.

Keluarga juga menghendaki kelak Satinah bisa kembali ke kampung halaman dalam kondisi sehat. Sehingga cara apapun masih terus dilakukan suaminya untuk mengupayakan pemenuhan diyat ini. Sulastri juga menyampaikan, sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mengikhlaskan waktu, tenaga serta materinya dalam membantu upaya-upaya untuk meloloskan adik iparnya dari eksekusi mati.

 

Pihak keluarga senantiasa mendoakan agar upaya yang dilakukan untuk membantu Satinah diberikan kemudahan. “Terutama terkait dengan pintu maaf dari para ahli waris mantan majikan Satinah,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement