REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) perempuan mengaku sulit merebut simpati masyarakat untuk memilih kaum hawa sebagai anggota legislatif. "Sulit, karena perempuan masih dianggap sebagai mahluk lemah dan hanya pantas di rumah saja," ujar Caleg DPRD Jakarta dari Partai Golkar, Chamsiar AR SE, di Jakarta, Selasa.
Chamsiar sudah mencoba peruntungan sebagai calon anggota DPRD Jakarta sejak 2004. Namun, berkali-kali dia gagal. Salah satu penyebabnya adalah masyarakat masih menganggap caleg perempuan sebelah mata. Caleg perempuan dianggap kurang dalam hal finansial dan terikat akan waktu.
"Kaum laki-laki juga menganggap caleg perempuan tidak punya kemampuan," tambah caleg nomor urut lima dari Dapil IV itu.
Untuk merebut suara, perempuan yang akrab disapa Ikam itu memilih langsung menemui warga.
Sementara itu caleg DPRD Jakarta Partai Golkar dapil VII Anna Rudhiantiana Legawati juga mengakui sulitnya meraih simpati warga.
"Apalagi, kalau ada caleg perempuan dari kalangan artis. Masyarakat lebih mengenal dia," kata Anna.
Artis, sambung Anna, lebih mudah memperkenalkan diri dan merebut suara warga. Anna mengharapkan agar masyarakat tidak memandang sebelah mata pada caleg perempuan karena mempunyai kemampuan yang sama dengan caleg laki-laki.
"Bahkan perempuan umumnya lebih peduli pada perempuan dan anak," tukas Anna.