REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran yang menghanguskan toko furniture, Rabu (19/3) silam. Dalam peristiwa itu dua orang balita tewas.
Dari hasil penyelidikan sementara tim puslabfor, ada dugaan unsur kesengajaan dalam peristiwa itu
"Ada dugaan kesengajaan tapi kami belum bisa menyimpulkan secara resmi," ujar Kompol Indra Arya Yudha, Kapolsek Tambun pada Selasa (25/3).
Hal ini memperkuat dugaan yang telah dirasakan pihaknya sebelumnya. Saat memeriksa TKP, Kapolsek Tambun menemukan kejanggalan. Diantaranya adalah kondisi dinding kamar yang masih baik setelah kebakaran terjadi, hanya kasur di dalam kamar tersebut yang benar-benar terbakar.
Selain itu juga ditemukan lima botol yang digunakan untuk menyimpan bensin. Lima botol bensin itu dibeli oleh Steven (11), anak dari pemilik toko furniture dua hari sebelum kejadian atas permintaan ibunya, Monalisa. Selain itu, dua bungkus korek api kayu juga ditemukan di dalam kamar.
Kompol Indra mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil akhir pemeriksaan Puslabfor. "Saya harap dalam seminggu ini hasil akhir pemeriksaan Puslabfor dapat keluar," ujar Kompol Indra.
Selain menunggu hasil akhir pemeriksaan Puslabfor, Kepolisian juga masih memeriksa saksi-saksi dalam kasus kebakaran ini. Namun, saksi kunci dalam kasus kebakaran juga ikut menjadi korban meninggal dunia pada Senin (24/2), pukul 23.45 WIB di RS Polri Kramat Jati.
"Kami harus mengembangkan kasus ini dari saksi dan barang bukti yang masih ada," ujar Kompol Indra.