REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengingatkan jangan menghasut dirinya dengan isu atas nama agama. Sebab, kata Ahok, sapaan akrabnya, nantinya bisa mengarah kepada penafsiran-penafsiran yang melenceng.
"Jangan menghasut atas nama agama, tapi malah melenceng," ujar Ahok, Selasa (25/3) di Balai Kota.
Isu ini terkait pesan Blackberry (BBM) yang beredar Selasa (25/3) yang khawatir terhadap mantan bupati Belitung Timur itu jika nantinya naik sebagai gubernur DKI Jakarta. Dalam pesan yang beredar melalui BBM tersebut, yaitu menyangkut dirinya yang tidak menginginkan ada label agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kemudian, banyaknya masyarakat yang menentang atas dibongkarnya bangunan Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM). Karena masjid ini selain tempat ibadah juga memiliki nilai sejarah yang dibangun pada masa Ali Sadikin.
Namun, Ahok menanggapi pesan ini sebagai isu kuno. Sehingga, kata Ahok, tidak perlu isu atas nama agama digunakan untuk menghasut. Ahok menambahkan, Masjid Amir Hamzah dibongkar untuk diperlebar. Sehingga, dapat menampung lebih banyak umat yang ingin beribadah.
"Kamu punya rumah kecil, kalau kamu ingin perbesar, dibongkar kan," katanya menegaskan.
Sebelumnya, isu beberapa kelompok masyarakat di Jakarta menolak Ahok naik menggantikan Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta semakin kencang. Hal ini terkait sekelompok orang yang menilai dirinya yang selama ini dikenal dengan sikapnya yang blak-blakan.