REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto tidak main-main dalam menyongsong Pilpres 2014. Pasangan Hary Tanoesoedibjo tersebut mengaku siap menderita apabila terpilih sebagai presiden RI.
Menurut dia, seorang presiden tidak boleh berjarak dengan rakyat. Untuk itu, sebagai persiapan lebih dulu, ia sudah terjun ke masyarakat untuk mendengar aspirasi masyarakat kelas bawah.
"Pak Wiranto menyamar jadi tukang becak, jadi pedagang asongan, karena ingin merasakan rakyat kecil," kata Wiranto dalam orasi politiknya di depan ribuan kader Hanura di Lapangan Krida Nusantara, Gumilir, Cilacap, Rabu (26/3).
Dia mengatakan, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah pemimpinnya hanya pandai berjanji. Dia menyebut, pendidikan murah dan fasilitas kesehatan yang terjamin sebenarnya bisa dilakukan. Sayangnya, dua bidang yang bersentuhan dengan masyarakat kecil itu malah semakin tidak terjangkau.
"Kalau itu tidak adil dan sejahtera, itu tergantung pemimpin. Pemimpin itu harus paham apa yang diderita dan dimimpikan rakyatnya," kata mantan menteri pertahanan dan keamanan itu. "Pak Wiranto memberikan pendidikan dan keteladanan untuk menanamkan hati nurani di dalam hati rakyat."
Karena itu, Wiranto berjanji, kalau diberi amanah memimpin RI akan mengabdi penuh kepada rakyat. Dia tidak akan macam-macam, kecuali semuanya demi kesejahteraan bangsa ini. Untuk merealisasikan target itu, ia yakin semuanya dapat diwujudkan.
"Semua itu tergantung para pemimpinnya, pemimpin yang tak butuh terkenal, tak butuh harta, tapi pemimpin yang bisa membuat rakyatnya tertawa."