Rabu 26 Mar 2014 14:37 WIB

Saudi Airlines Pertimbangkan Keluhan Jamaah Umrah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Saudi Airlines
Foto: aneyeonsaudi.org
Saudi Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Setelah beberapa kali keluhan dan pengaduan agen travel dan ratusan jamaah umrah yang mengalami penundaan pemberangkatan, akhirnya Saudi Airlines mempertimbangkan berbagai keluhan jamaah tersebut.

Melalui perwakilan Saudi Airlines di Indonesia, maskapai penerbangan plat merah Kerajaan Arab Saudi ini mempertimbangkan kemungkinan menanggung kerugian jamaah umrah selama penundaan atau pembatalan penerbangan.

Hal tersebut disampaikan Manajer Perwakilan Saudi Airlines di Indonesia, Fawaz Alharby menjawab berbagai keluhan dan pemberitaan terkait penundaan penerbangan ratusan jamaah umrah pada 12 Maret lalu. Pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan pimpinan Saudi Airlines di Jeddah terkait permasalahan ini.

"Kita jamin akan ada penjelasan dan berbagai usulan untuk menanggung kerugian jamaah dan agen travel selama ada penundaan penerbangan sedang kita pertimbangkan," ujarnya Rabu (26/3).

Ia menegaskan, pihak Saudi Airlines tidak akan menutup mata atas berbagai keluhan agen dan jamaah umrah. Termasuk, kata dia, bila ada usulan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama bila ada kerugiaan yang dialami jamaah. Semua itu saat ini sedang dibahas oleh pimpinan Saudi Airlines, apakah MoU tersebut memang memungkinkan untuk dibuat.

Dalam pernyataannya, Fawaz juga menegaskan kembali bahwa tidak ada jamaah umrah yang ditelantarkan selama penundaan penerbangan. "Pada saat itu semua jamaah yang ditunda penerbangannya kita tangani dengan baik seperti ditanggung akomodasi dan transportasinya selama di Jakarta," ujarnya.

Ini sekaligus menjawab berbagai tuduhan pemberitaan yang mengatakan bahwa Saudi Airlines tidak menanggung semua akomodasi dan transportasi selama penundaan penerbangan. "Saat itu 420an jamaah yang mengalami penundaan keberangkatan umrah sudah kita tangani langsung," terangnya.

Humas Saudi Airlines di Indonesia, Januardi Syafri menambahkan, tuduhan yang mengatakan bahwa jamaah gagal berangkat juga harus diklarifikasi. Karena, klaim dia, walaupun akhirnya berselang beberapa hari tapi jamaah tetap berangkat untuk menunaikan umrah di tanah suci.

Sebelumnya pada 12 Maret lalu 420 jamaah umrah dari 10 agen travel terlantar di selasar terminal D2  hingga dini hari. Ini dikarenakan jamaah yang sebelumnya telah menaiki pesawat dengan nomor penerbangan SV 2907 disuruh turun kembali ke terminal karena pesawat ada permasalahan mesin.

Sekitar 420 jamaah pun harus diinapkan selama beberapa hari di beberapa hotel di Jakarta. Namun menurut asosiasi penyelenggara umrah haji, kerugian yang dialami cukup besar karena berbagai akomodasi dan transportasi di Saudi yang sudah dipesan akhirnya harus hangus, karena tidak bisa digunakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement