REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halte-halte bus yang tak terawat seolah sudah menjadi pemandangan umum di Jakarta. Halte tak hanya kotor dan dipenuhi coretan. Ada juga halte yang tak lagi menjadi tempat menunggu bus. Namun, beralih fungsi menjadi pangkalan ojek maupun warung rokok kaki lima.
Dalam sebuah pertemuan dengan PNS, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah menampilkan sejumlah foto yang menunjukkan kerusakan-kerusakan pada halte. Mulai dari atapnya yang bolong, sampai coretan-coretan yang memenuhi badan halte. Jokowi pun meminta kepada dinas terkait untuk membersihkan fasilitas umum tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, usai mendapat perintah dari gubernur, pihaknya sudah mulai membersihkan halte-halte bus yang ada di Jakarta. Sejauh ini, kata dia, sudah ada puluhan halte yang kondisinya sudah bagus kembali.
"Kemarin kita sudah bersihkan halte di daerah Palmerah. Di sana banyak halte yang digunakan untuk jualan," kata Akbar kepada Republika, Rabu (26/3).
Menurut Akbar, kerusakan yang umum ditemui pada halte yaitu atapnya yang bolong. Namun, kata dia, ada juga halte yang struktur fisiknya sudah tidak kokoh sehingga harus dirobohkan. Akbar mengatakan, perbaikan pada halte sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan sejak bulan lalu dan terus berlangsung hingga saat ini.
"Karena ini kan dinamis, jadi kita pantau terus supaya tidak rusak lagi," kata dia.
Mantan kepala suku dinas perhubungan Jakarta Pusat itu juga mengatakan, anggaran untuk pemeliharaan halte berada di setiap suku dinas. Namun, ia mengaku tak hapal berapa nilainya.