REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah korban jiwa akibat longsor di lereng bukit sepanjang wilayah Statr Route 530, Oso, Washington, pada Sabtu (22/3) pagi terus bertambah. Hingga Rabu (26/3), diperkirakan 24 orang tewas dan 176 lainnya masih dalam pencarian pihak berwenang.
Pada Selasa (25/3) kemarin, petugas penyelamat menemukan dua diantara delapan mayat lain yang diperkirakan berada di lokasi. Sebelumnya pihak berwenang menyatakan jumlah korban tewas resmi, sebanyan 16 orang.
Kepala Pemadam Kebakaran setempat Travis Hots mengatakan, hujan gerimis yang terus turun hingga tiga hari setelah kejadian memudarkan harapan adanya korban selamat. Tumpukan besar tanah dan puing-puing terlihat di wilayah terjadinya longsor."Sayangnya kami tak menemukan tanda-tanda kehidupan sekarang, ini merupakan bagian paling mengecewakan," kata Hots.
Tapi para pejabat tetap berharap banyak dari mereka yang selamat, belum melaporkan diri. Sehingga mereka pun optimis, jumlah korban hilang lambat laun akan menurun. Hots juga menyatakan, telah menurunkan sekitar 50 petugas pencari korban. Mereka menyisir zona bencana dengan harapan adanya keajaiban, dan menemukan korban selamat.
"Ini membuat lebih dari 200 responden bekerja keras untuk menemukan korban. Mudah-mudahan kami bisa menemukan seseorang yang masih hidup, itu masih jadi prioritas nomor satu kami," katanya.
Operasi pencarian dan penyelamatan pun dilakukan ke wilayah yang lebih rendah, sepanjang malam. Menurut Hots pencarian akan terus dilakukan hingga menemukan titik terang.Di satu sisi zona longsor, sungai-sungai tampak berkelok dikelilingi rumah-rumah pedesaan yang terkena longsor.