Kamis 27 Mar 2014 18:49 WIB

KH Sanja, Ahli Gramatika Arab (2-habis)

KH Sanja.
Foto: Wordpress.com
KH Sanja.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Penamaan Riyadul Alfiyah ini sendiri disesuaikan dengan kekhususan pelajaran yang dikaji di pesantren ini, yaitu kitab Alfiyah, yang membahas tentang ilmu alat bahasa Arab karangan Ibnu Malik.

Sedangkan, nama Riyadul dipilihnya karena berarti taman. Hal ini sesuai dengan lokasi tempat pondok pesantren ini berdiri, yaitu di Kampung Kadukaweng, Kaduhejo, Pandegelang, yang masih berupa tempat yang belum berpenghuni dan dikelilingi oleh banyak sawah. Atau, dalam bahasa setempat, tempat seperti ini disebut dengan ngababakan.

Para santri dari berbagai tempat ramai-ramai mendatangi pesantren ini untuk mempelajari kitab Alfiyah pada sang ahli gramatika Arab ini. Ada yang mengatakan hanya dengan menggunakan metode sorogan selama dua bulan, seorang santri bisa menguasai kitab Alfiyah Ibnu Malik.

Dalam memberikan pelajaran pemahaman kitab ini, ia menggunakan cara yang istimewa. Metode yang digunakannya adalah syarah kitab Alfiyah dari kitab Al-Fiyah Maimuniyah.

Isi yang terkandung di dalamnya mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari tauhid, fikih, hingga tasawuf, juga di dalamnya banyak mengandung ilmu hikam, kata-kata mutiara penuh nasihat.

Selain kitab Alfiyah, secara periodik, santri yang telah bisa menamatkannya akan kembali mempelajarinya dari awal. Begitu seterusnya, tiada henti yang dikaji dan diajarkan tiap harinya.

Banyak fan (disiplin) ilmu yang juga diajarkan, antara lain, fan ilmu mantiq, yaitu sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara berpikir yang tepat sehingga melahirkan kesimpulan yang tepat pula.

Penganut tariqah Al-qadiriyah wa Annaqsyabandiyah ini sendiri dikenal sebagai pendiri pesantren yang dermawan dan tawadhu. Ia banyak memiliki sawah dan tanah yang luas dan ia ikut terjun mencangkulnya sendiri setiap pagi. Ia memegang teguh prinsip bersahaja.

Pada usianya yang ke-82, Sanja dipanggil oleh Sang Pencipta, tepatnya pada Ahad, 25 Muharram 1420 H, atau 11 Mei 1999.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement