REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi pemuda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gema Keadilan membantah bahwa survei yang dilakukan elemen-elemen pemuda PKS tentang rendahnya apresiasi masyarakat kepada Basuki Tjahja Purnama (Ahok) jika menjadi Gubernur DKI, tidak akurat.
"Kami telah bertanya kepada warga apakah warga siap dipimpin Ahok sebagai Gubernur DKI? Mayoritas menolak Ahok (sapaan akrab Basuki-red). Jika Ahok tidak percaya survey silahkan lakukan metodologi survey sendiri, saya yakin hasilnya sama dengan survey Gema Keadilan," kata Ketua Umum Gema Keadilan DKI Jakarta Renold Darmasyah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Survei itu diinisiasi oleh tiga elemen pemuda PKS yakni Gema Keadilan, Garda Keadilan dan Benteng Muda.
Renold mengklaim berdasarkan jajak pendapat warga secara tatap muka dan wawancara melalui internet dengan 1589 sampel, 93 persen masyarakat Jakarta tidak siap bila Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo.
Gema Keadilan mengkritik tanggapan Ahok mengenai survei itu. Menurut Renold, pernyataan Ahok yang menantang balik PKS untuk berkompetisi dengan Gerindra adalah sikap anti-kritik. "Survey itu seharusnya direnungi oleh Ahok. Bukan menantang PKS," ujarnya.
Renold menyebutkan Gema Keadilan dan elemen pemuda PKS lainnya sudah menjunjung tinggi nilai ilmiah penelitian dalam survei itu. "Ahok harusnya berterima kasih kepada anak-anak muda PKS karena dikritik, kritik itu membangun Jakarta bila dia sadar," ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (25/3), elemen-elemen pemuda PKS mengumumkan hasil survei yang menyimpulkan bahwa mayoritas warga DKI Jakarta keberatan dipimpin Ahok. Survei itu mengklaim warga keberatan dengan kinerja dan gaya komunikasi Ahok selama 1,5 tahun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pertanyaan untuk responden dalam survei itu terbagi dua yakni tentang sosok Ahok dan prediksi responden jika Ahok menjadi Gubernur DKI. Beberapa hasil dari survei itu mengklaim, mayoritas responden menyebut Ahok sebagai pribadi yang sombong dan merasa paling pintar dengan persentasi 24 persen.
Kemudian survei itu juga mengklaim 23 persen responden khawatir akan kebijakan tidak tepat dan tidak berimbang dari Ahok jika dia menjadi Gubernur.