Jumat 28 Mar 2014 22:39 WIB

Tiga ISPU Menunjukkan Udara Riau Berbahaya

Red: Julkifli Marbun
 Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (28/2).   (Antara/Lanud Roesmin Nurjadin)
Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (28/2). (Antara/Lanud Roesmin Nurjadin)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tiga alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kembali menunjukan kualitas udara di sejumlah daerah kabupaten/kota di Riau menurun akibat tercemar asap hingga berstatus bahaya bagi kesehatan manusia.

Menurut data ISPU yang diterbitkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau pada Jumat, satu diantaranya alat ISPU milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang terpasang di sekitar Kandis, Kabupaten Siak, menunjukan angka 500 polutan standar indeks (psi) yang artinya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Begitu juga dengan alat ISPU milik Chevron yang terpasang di Kota Dumai dan Bengkalis, menunjukan angka berkisar 404 hingga 460 spi yang juga dikategorikan berbahaya.

Kepala BLH Riau, Kasiarudin, mengatakan, tingkat pencemaran udara akibat polusi asap kebakaran lahan dan hutan kembali meningkat setelah cuaca panas kembali melanda sebagian besar Riau sejak satu pekan terkahir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, cuaca kering sebagian besar Riau disebabkan adanya gangguan tropis atau adanya daerah tekanan rendah.

"Tapi pada hari Minggu (30/3), pertumbuhan awan mulai baik dan kembali ada peluang terjadinya hujan," kata Kepala Bidang Data BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement