REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Harga minyak dunia naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong optimisme ekonomi AS, kekhawatiran atas gangguan pasokan di Afrika dan mobilisasi pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina.
Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 39 sen menjadi ditutup pada 101,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei bertambah 24 sen menjadi berdiri di 108,07 dolar AS per barel di perdagangan London.
Pasar didukung oleh meningkatnya kepercayaan dalam ekonomi AS, setelah pemerintah pada Kamis mengatakan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen dalam kuartal keempat tahun lalu, lebih kuat dari perkiraan sebelumnya 2,4 persen, terutama didorong kenaikan pengeluaran konsumen.
United Overseas Bank Singapura mengatakan dalam sebuah komentar pasar, data ekonomi telah "menambah optimisme terhadap ekonomi AS."
Dikatakan, ada juga kekhawatiran tentang pasokan minyak yang sedang terganggu setelah Shell mengumumkan pipa utama Nigeria sedang disabotase dan menghentikan ekspor dari negara tersebut. Nigeria adalah produsen minyak terbesar Afrika, menghasilkan lebih dari dua juta barel per hari.
Protes yang sedang berlangsung, yang telah menghalangi Libya dari peningkatan produksi dan ekspor minyak ke kisaran normal, juga berkontribusi pada harga yang lebih tinggi. Menjelang akhir pekan, juga, para pedagang mengawasi penyebaran ribuan pasukan Rusia ke perbatasan timur Ukraina, menarik kritik keras
dan peringatan dari Barat.
Dalam pesan terus terang pada Jumat, Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada Moskow "untuk menarik kembali tentaranya dan memulai negosiasi langsung dengan pemerintah Ukraina serta masyarakat internasional."